Pada dasarnya metode pengajaran agama sama dengan mengajar ilmu-ilmu yang lain, disamping adanya ciri-ciri yang khas, metode mengajar sangat bermacam-macam. Karena banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu:
1. Tujuan yang hendak dicapai.
2. Peserta didik.
3. Bahan atau materi yang diajarkan.
4. Fasilitas.
5. Guru.
6. Situasi.
7. Partisipasi.
8. Kebaikan dan kelemahan metode tertentu.
9. Filsafat.24
Dengan kaitannya faktor-faktor diatas, maka tidak mustahil bagi seorang guru didalam menyampaikan materi pendidikan agama Islam dapat menggunakan metode yang tepat guna, sehingga dapat membawa hasil yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Adapun macam-macam metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama Islam pada umumnya meliputi:
1. Metode ceramah.
2. Metode tanya jawab.
3. Metode diskusi.
4. Metode latihan siap.
5. Metode demonstrasi dan eksperimen.
6. Metode pemberian tugas belajar.
7. Metode karya wisata.
8. Metode kerja kelompok.
9. Metode sosiodrama dan bermain kelompok.
10. Metode sistem regu.
11. Metode pemecahan masalah.
12. Metode proyek/unit.25
1. Metode Ceramah.
Yang dimaksud metode ceramah adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru terhadap kelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan bahan:
a. Tujuan yang hendak dicapai atau yang harus dipelajari oleh para siswa, harus dirumuskan dengan jelas.
b. Menetapkan istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang akan dipergunakan dalam ceramahnya.
c. Menyusun bahan ceramah dengan cermat.
d. Perhatikan siswa pada pokok persoalan suatu syarat berhasilnya metode ini.
e. Menanamkan pengertian-pengertian dengan jelas.
f. Merencanakan evaluasi dengan wajar.26
Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk dilaksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian tentang tauhid, maka satu-satunya metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah. Karena tauhid tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru memberikan uraian menurut caranya masing-masing dengan tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru.27
2. Metode Tanya Jawab.
Yaitu cara penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid memberikan jawaban atau sebaliknya murid bertanya guru memberikan jawaban. Dengan demikian metode ini diharapkan terjadi dialog antara guru dan murid.28
Metode tanya jawab dilakukan:
a. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah pada masalah yang sedang dibicarakan.
b. Untuk mengarahkan proses berfikir.
c. Sebagai selingan dalam pembicaraan.
d. Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.
3. Metode Diskusi.
Adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat, dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.
Metode diskusi dilakukan:
a. Bila ada soal-soal sebaiknya pemecahannya diserahkan kepada murid
b. Untuk mencari keputusan atau pendapat bersama menganai suatu masalah.
c. Untuk menimbulkan kesanggupan.29
4. Metode Latihan (Drill).
Yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang telah menjadi kenyataan. Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempurnaan, dan ketrampilan latihan sesuatu yang telah dipelajari.30
5. Metode Demonstrasi dan Eksperimen.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses (proses cara mengambil air wudlu, proses jalanya sholat dua rakaat dan sebagainya).
Metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama mengajarkan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui (murid mengadakan eksperimen menyelenggarakan sholat jum’at, merawat jenazah dan sebagainya).
Metode ini dilakukan:
a. Apabila akan memberikan ketrampilan tertentu.
b. Untuk mempermudah berbagai penjelasan.
c. Untuk menghindari verbalisme.
d. Untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab akan menarik.31
6. Metode Pemberian Tugas Belajar.
Sering disebut juga metode pekerjaan rumah yaitu metode dimana murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran Dalam melaksanakan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya dirumah, mungkin diperpustakaan, dilaboratorium, dikebun percobaan dan sebagainya untuk dipertanggung jawabkan kepada guru.
Pelaksanaan metode ini dapat dilaksanakan didalam berbagai kegiatan belajar, baik dilaksanakan secara perseorangan maupun dilaksanakan secara berkelompok.
Metode ini dapat dilakukan:
a. Apabila guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima lebih mantap.
b. Untuk mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, mencoba sendiri.
c. Agar anak-anak lebih rajin.32
7. Metode Karya Wisata.
Yaitu cara penyampaian bahan pelajaran dengan mengadakan kunjungan kesuatu obyek untuk mempelajari sesuatu dalam penyampaian tujuan pengajaran. Metode ini juga sebagai metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan bertamasya diluar kelas. Dalam perjalanan tamasya ada hal-hal tertentu yang jelas telah direncakanan oleh guru untuk didemonstrasikan oleh guru pada anak didik, disamping hal-hal yang secara kebetulan didalam perjalanan tamasya tersebut.
Metode ini dilakukan untuk:
1. Apabila akan memberikan pengertian yang lebih jelas dengan peraga langsung.
2. Apabila akan membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap tanah air.
3. Apabila akan mendorong anak menghargai lingkungan dengan baik.33
8. Metode Kerja Kelompok.
Metode kerja kelompok dalam rangka pendidikan dan pengajaran adalah kelompok dari kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang didalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik antara individu serta saling percaya mempercayai.
Metode ini dilakukan:
1. Untuk memberikan kesempatan berkembang bagi anak-anak yang setaraf
2. Untuk memberikan kesempatan pada anak-anak untuk memilih teman yang disenangi.
3. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.34
9. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan.
Yaitu metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikut sertakan memainkan peranan didalam mendemonstrasikan masalah hubungan sosial.35
10. Metode Sistem Regu.
Metode sistem regu (team teaching) metode mengajar dimana dua orang guru (lebih) bekerja sama mengajar sekelompok murid. Metode ini banyak dipergunakan diperguruan tinggi.36
11. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving).
Metode pemecahan masalah adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan mengajak dan memotivasi murid untuk memecahkan masalah dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar.
12. Metode Proyek/Unit.
Metode proyek/unit adalah suatu metode mengajar dimana bahan pelajaran diorganisir sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu keseluruhan atau kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.37
Metode ini dapat digunakan untuk memberikan pengertian kepada murid tentang perlunya menjalin kerja sama antara sekolah dan masyarakat.
Demikianlah apa yang penulis uraikan diatas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam mengajarkan pendidikan agama Islam. Dengan demikian diharapkan seorang guru agama dapat memilih metode yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi disamping juga harus pandai menggunakan cara-cara yang bervariasi agar dapat menciptakan suasana yang tepat dalam penyampaian suatu materi pelajaran.
0 comments:
Post a Comment